Review Novel Gia [The Diary Of A Little Angel]


"Gia adalah perjalanan menyusuri cahaya, yang jejaknya menyisakan perenungan".


Demikian tulisan cantik tangan sang penulis pada halaman novel "Gia" saat pertama kali ku buka. Baru membaca pesan ini saja saya sudah terenyuh dan tidak sabar untuk mengenal "De Gia".

Siapa seh Gia?

Ada apa seh sama Gia?

Emang dia siapa?

Kalimat itu yang pertama kali ada dibenak saya ketika pertama kali saya mendapatkan kiriman novelnya, yang saya pesan langsung dari sang penulis, Teh Irma Irawati.

Mencermati kalimat demi kalimat, menelusup setiap detail kisahnya, lalu saya terbawa seakan saya berada pada posisi Gia.

"Apa yang akan saya lakukan jika saya menjadi Gia?".

Saya tidak akan seperti dia, saya yakin tidak akan sanggup menjalaninya.

Ah Gia.. kamu Nak, mengajarkan saya banyak hal [Sambil mengusap air mata]. Yakin, saya tidak akan sekuat Gia, saya tidak akan sesabar Gia. Usianya masih begituh muda tapi kekuatan hatinya, kebaikannya, kesabarannya sangat luar biasa.

Gia mengajarkan kita bagaimana menjadi pribadi yang kuat, hebat, penuh dengan kebaikan, selalu bersyukur, perhatian, dan jangan pelit 😊😉.

Saya seperti ditampar berkali-kali membaca halaman demi halaman. Bagaimana tidak, seusia Gia yang masih begituh belia tak pernah berhenti untuk selalu memperhatikan orang lain yang dekat dengannya.

Gia begituh sangat perhatian, kepada keluarganya, pengasuhnya, teman-teman sekelasnya, Gia sangat memahami benar apa yang tengah mereka rasakan dan berusaha membuat orang disekitarnya bahagia.

Terima kasih Teh Irma sudah menulis kisah Gia dengan sangat begituh lembut, manis dan membuat saya begituh terharu lantas berpikir.

Bisakah saya seperti Gia?, sebelum semua terlambat.

Novel ini sangat recomended untuk dibaca pastinya ya dibeli 😊

Baca kisah Gia, kalian akan mendapatkan pencerahan dan juga pahala, karena pembelian buku ini royaltinya disumbangkan untuk Pondok Pesantren Darussalam Ciamis.

=====

Suka dengan kalimat Gia ini :

"Mah, didunia ini, mungkin De Gia kebagian peran jadi orang yang sakit ya, Mah."

[Halaman 105, Bab Ulang Tahun Apah]

Saya terisak dan berhenti sejenak, menghela nafas. De Gia..

=====

Mau kenal De Gia lebih dekat?

Beli bukunya yuk!

😊😍😙





Posting Komentar

0 Komentar