Review Novel Love In Rainy Day

Saya mencoba untuk berkomitmen pada diri sendiri seminggu sekali menulis resensi buku atau novel yang sudah saya baca. Berharap setiap hari minggu di waktu luang (Gaya berasa so sibuk aja) bisa mengisi blog saya ini dengan resensi (lebih tepatnya berbagi cerita tentang buku atau novel yang saya baca) begitulah maksudnya.
Untuk kata "Resensi" kok sepertinya saya belum begitu pandai merensi buku-buku yang sudah saya baca.
Baiklah, hari ini saya ingin berbagi cerita tentang novel karya penulis yang cukup terkenal dalam dunia kepenulisan di tanah air. Saya mengenalnya di beberapa komunitas teman-teman penyuka buku-buku islami dan saat itu usia saya masih remaja (Ceile).
Mba Ifa Avianty, siapa yang tak mengenal nama beliau. Dan kali ini saya hanya ingin berbagi cerita mengenai novel dengan judul "Love In Rainy Day", terbitan Lingkar Pena.
Suka dengan cover-nya "Hijau" warna kesukaan ^^. Novel ini sudah lama membelinya dan sudah lama pula saya tamat membacanya. Tapi tak tahu kenapa, setiap kali saya merasa bosan membaca buku lain yang sudah saya beli namun belum juga saya baca (Suka beli buku tapi ditumpuk gak tahu kapan bacanya). Nah, saya selalu mengambil novel ini sampai hafal betul isi cerita tiap detailnya.
Saya kok merasa ceritanya seperti kehidupan yang sering saya dengar dari beberapa teman dekat dan kejadian sehari-hari, begitu nyata. Mba Ifa sendiri mengatakan di halaman pertama buku ini bahwa ceritanya terinsiprasi dari seorang teman.
Pangeran Hujan, saya menyukai tokoh ini. Meski dia terkesan lambat mengambil keputusan dan memiliki perasaan yang lembut serta enggak enakan orangnya. Tetap saja saya kok ngerasa, ada enggak seh suami sesabar itu.
Di awal baca saya sudah jatuh cinta dengan kalimat pembukanya,
"Bukankah hujan selalu mengeluarkan aroma tanah basah yang wanginya mampu menggelitik syaraf-syaraf hidungmu?"
Dan.. akhirnya gak bisa diam untuk ingin cepat segera menyeleseikan isi ceritanya.
Novel ini terbit tahun 2010, udah lama yah. Tapi bahasanya itu enak sekali di nikmatin. Saya terkadang terbawa emosi disetiap bagian "Mama Asti". Hmmm.. kebayang pengen banget tuh nyubit atau ngejambak rambutnya (Hahahaha.. sadis banget yah).
Asli, Mba Ifa berhasil menulis tokoh Mama Asti yang membuat saya membenci dan ikutan kesal setiap kali dia muncul dalam kehidupan Indra dan Zita. Kalau saya jadi Zita mungkin juga akan bersikap yang sama terhadap Mama Asti.
Wanita mana yang mau diperlakukan seperti itu sama Mertua tirinya. Yang selalu ikut campur dalam kehidupan keluarga Zita dan Esti. Suka caper sama suaminya, si Indra. Anak laki-laki keluarga Rasyad paling ganteng.
Maaf ya, aku fokus dengan tiga tokoh ini saja. Meski banyak tokoh-tokoh lainnya yang juga memiliki permasalahan dalam keluarga Rasyad. Hadirnya istri Papa-nya Indra dan anaknya serta saudara kandung Indra dan Mama Asti yang enggak pernah akur. Tapi yang lebih seru yah kisah si Mama Asti yang ternyata punya perasaan lain dengan anak tirinya, Indra. Mereka memiliki hubungan yang tak pernah diketahui Zita hingga pada akhirnya Zita merasa ada sesuatu antara Mama Asti dan suaminya.
Merasa risih dengan perlakuan sang Mama kepada suaminya. Sebagai wanita Zita tak bisa berdiam diri. Dan pada akhirnya Indra menceritakan semua kisah masa lalunya bersama Mama Asti.
Akhir cerita, Si Mama sadar dan meminta maaf karena sudah memperlakukan Zita seperti itu, ia merasa cemburu dengan Zita yang sudah menikahi Indra. Takut kehilangan segalanya, Mama Asti akhirnya sadar. Ia tak ingin kehilangan kasih sayang anak-anak tirinya jika ia masih bersikap seperti itu terhadap Indra.
Endingnya bagus, semua bahagia. Padahal dari awal kesel setengah mati sama si Mama Asti.
Dan ternyata si Pangeran Hujan itu orangnya romantis sekali ^^
Ceritanya seru, tentang konflik keluarga besar Rasyad dan berbagai kisah lainnya. Novel yang bagus banyak hikmah yang dapat kita pelajari dari kisah ini.
Bahwa, cinta akan selalu menguatkanmu apapun yang terjadi. Cinta akan membuatmu kuat meski cobaan menerpa. Satu hal, hanya dirimu yang bisa menentukan masa depan kehidupan rumah tanggamu. Mau berjuang mempertahankannya atau kau mengalah sebelum berperang.
Iiihhh.. bagus kan ceritanya.
Tentang hujan dan Pangeran Hujan, ini yang aku suka.
Makasih Mba Ifa sudah menulis cerita seindah ini.
Wasalam,
Baca yuk!
Kapan terakhir kali baca buku?

Posting Komentar

0 Komentar