Review Novel Paradis



Ohayo!
Apa kabar?

Jika kalian berkata, baik! Itu bagus.
Karena saat ini, keadaanku sedang tak baik.
Tiga hari tanpa aktifitas apapun, tidur, makan, tidur lagi lalu makan lagi.
Seneng yah, makan tidur doang.
Eeehhh!
Enggak, bukan itu maksudnya. Aku tengah sakit beberapa hari itu karena kesalahanku kurang perhatian dengan diri sendiri, terlalu banyak bekerja dan tak pernah memperhatikan kesehatan.
*mewek*

Sudahlah!
Abaikan.
Meski badan tak sehat bukan berarti otak dan pikiranku ikutan gak sehat.
Udah lama yah, enggak nulis di blog. Kangen!, dengan sangat.
Kali ini aku mau cerita tentang seorang gadis, yang baru aku kenal beberapa hari ini. Aku juga belum terlalu kenal dekat seh. Tapi selalu penasaran dengan cerita hidupnya.
Awalnya aku enggak terlalu menyukai gadis ini, terlalu banyak kisah menyedihkan dalam hidupnya, dan aku kurang suka dengan tipe gadis murung alias enggak ceria.
Lalu aku berusaha mengenalinya lebih dekat, dan mencoba memahami kisah hidupnya.
Alice Woods namanya. Kalian cukup memanggilnya Alice, seperti aku memanggil dirinya. Lalu, dia menjadi temanku, menemaniku setiap malam selepas aku lelah bekerja.
Alice bekerja di sebuah toko kue bernama Paradis, di Crock City.
Jakarta-Crock City?
Kan jauuuhh...

Tunggu!
Aku belum selesai bercerita bukan!
Bersabarlah.
Yah, meski jarak kami berjauhan bahkan aku sendiri belum pernah ke kotanya tapi aku mulai menyukai gadis itu. Yeaahhh si Alice Woods.
Aku yakin, kalian pun akan menyukai gadis ini jika kalian sudah mengenalnya lebih dekat. *mengerling*

Dia gadis yang malang menurut aku, ketika aku tahu banyak hal tentang hidupnya. Bagaimana mungkin ia mencintai satu cowok hampir selama hidupnya, bahkan cowok yang ia cintai tak pernah tahu tentang perasaannya.
Dan lagi, dia tergila-gila dengan aneka kue yang jelas-jelas dia sendiri payah dalam hal membuat kue. Satu-satunya yang membuatku setia menemaninya adalah kisah hidup masa lalu Alice.
Trauma itu selalu menghantuinya bahkan setiap malam dia selalu berteriak dalam tidur. Aku menjadi kasihan padanya.
Liam, yah nama cowok yang dia cintai bernama Liam. Liam Morgan tepatnya.
Aku tak terlalu menyukai cowok ini. (alasan apa coba? Hihihi)
Ketika cerita berlanjut tentang seorang cowok tampan bernama belakang Archibald, putra dari pemilik Paradis, aku senang mendengarnya. Setidaknya Alice sedikit berubah, yah berubah menjadi lebih hidup.

Kisahnya makin menyedihkan setelah aku tahu bahwa Alice sebenarnya korban dari orang tua cowok yang ia cintai, ayah dari Liam Morgan.
"Aku hanya bisa minta maaf, maaf terlalu ringan untuk di ucapkan sebagai penebus kesalahan yang amat besar."
(Liam Morgan)
"Kau mengharapkan kebahagian dan pada saat bersamaan kau juga tak bisa melepaskan dirimu dari penderitaan."
(Owen Archibald)


SKIP!

Penasaran yah sama teman baruku, Alice. Kisah masa lalu, cinta dan hidupnya. Siapa Liam Morgan?, ada apa antara Archibald dan Alice.
Semuanya bisa kalian dapat di novel PARADIS, karya Anif Khasanah, terbitan Kinomedia. Dalam bentuk e-book di aplikasi wayang.
Cerita yang mengalir, tokoh-tokohnya di ceritakan dengan karakter yang kuat.
Kisah yang menarik tentunya. Karena kejadian yang di alami Alice pasti banyak terjadi tanpa kita ketahui.

Novel ini memberi pelajaran bagaimana menjadi orang tua yang peka terhadap putrinya. Menjadi seorang pemaaf bukanlah hal yang mudah, meski maaf bisa di ucapkan namun tetap saja membekas. Belajar bagaimana mempercayai orang tanpa rasa curiga dan memberi kesempatan kepada orang yang benar-benar menyayangi kita untuk membantu kita menjadi lebih baik.
Aaahh.. sudahlah!

Buruan gih sana, beli novelnya.
Aku jamin kalian akan suka dengan Alice dan si tampan Archibald.
Baca yuk!
Kapan terakhir baca buku?


Posting Komentar

0 Komentar