Museum Sejarah Bentoel di Malang


Museum Bentoel Malang, Main ke Malang, Liburan ke Malang, Arek Malang, Backpacker Malang, Holiday ke Malang, Batu Malang, Keripik Malang, Apel Malang



Hal yang aku suka setiap kali bermain ke suatu daerah adalah perjalanan tak terduga.
Jadi beberapa waktu lalu, aku dan seorang teman sudah merencanakan untuk bermain ke Malang dengan mengggunakan transportasi kereta api. Jadwal selama tiga hari empat malam sudah kami persiapkan, tujuan dan alat transportasi yang akan kami gunakan selama di sana.

Tiba di stasiun Malang masih terlalu pagi, kami mencoba naik becak menuju lokasi penginapan yang berada di sekitar Pasar Besar Malang. Karena masih pagi, kami hanya menitipkan tas ransel ke pada receptionis lalu kami berjalan berkeliling Pasar Besar sambil mencari tempat sarapan.

Pasar Besar Malang ternyata memang besar sesuai dengan namanya, kami berdua menelusuri jalan besar dan kecil hingga pada akhirnya bertemu dengan pedagang nasi pecel gendongan dan tengah melayani pelanggan di depan emperan toko, karena kelihatannya enak dan menggiurkan, pembeli pun ramai, akhirnya kami memutuskan untuk sarapan. Ternyata memang beneran enak. Selesai sarapan kami pun melanjutkan perjalanan.

Ketika kami berjalan tanpa tujuan hanya untuk menunggu waktu chek in dan memang hari pertama ini kami sengaja tidak memasukkan jadwal kunjungan ke lokasi alias menikmati daerah sekitar hotel terlebih dahulu. Tibalah kami di depan sebuah museum dengan gedung berwarna putih dan biru yang mencolok, ternyata gedung Museum Bersejarah Bentoel.

Yah sudah akhirnya kami memutuskan untuk bermain terlebih dahulu ke sana, tepat pukul sembilan sudah buka. Lokasinya berada di Jalan Wiromargo No. 32 Kelurahan Sukoharjo, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur (daerah sekitaran Pasar Besar Malang). Jam bukanya dari pukul sembilan pagi hingga pukul empat sore.

Pintu masuk gedung ada di sebelah timur, karena gedung menghadap ke timur, berada di dalam jalan gang kecil bukan jalan utama. Sepanjang jalan banyak penjual bunga.

Museum Sejarah  Bentoel

Museum sejarah benteol di Malang, yuk belajar sejarah di museum, jala-jalan ke museum sejarah benteol malang,benteol malang,


Museum ini dibuka sejak tahun 1994, sempat mengalami penutupan dan pada akhirnya gedung dibuka kembali pada tanggal 31 Oktober 2013. Gedung ini sendiri sebenarnya milik keluarga Ok Hong Liong, salah seorang pendiri rokok tjap bentoel di Malang. Pendiriannya tak lepas dari sejarah keberadaan industry rokok bentoel yang berkembang di Kota Malang. Sang pemilik berkeinginan untuk membangun museum sebagai salah satu bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) Bentoel yang berhubungan dengan bidang pendidikan.  Pemiliknya berharap museum ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran serta wujud penghargaan atas sejarah dan budaya. Dan ternyata museum ini pernah mengalami perombakan berkali-kali. Sebelumnya pernah digunakan oleh direksi PT. Perusahaan  Tjap Bentoel sebagai kantor. Lalu kemudian rumah keluarga Ok Hong Liong ini pun dijadikan museum bersejarah. Dan sejak dibuka kembali tahun 2013 gaya dan penampilan museum berubah hingga saat ini.

Koleksi Museum Sejarah Bentoel

Ketika masuk dari pintu utama, ada sebuah ruangan yang kontras dengan dominan warna biru sebagai lambang museum ini. Beberapa koleksi terawat dengan baik dan rapi.

Jalan-jalan ke Museum Bentoel Malang, Belajar Sejarah Museum Bentoel Malang, Yuk ke Museum Bentoel Malang

Ruang bagian belakang terdiri dari 3 ruangan, ruang Brand Bentoel, Bentoel kini, dan tentang Bentoel Group. Pada ruang Brand Bentoel kita akan melihat deretan kotak rokok yang pernah di produksi oleh Bentoel, lalu lanjut ke ruangan Bentoel Kini. Sedangkan untuk ruang Bentoel Group, kita dapat mengetahui perihal perjalanan perusahaan dari masa ke masa.

Jalan-jalan ke Museum Bentoel Malang, Belajar sejarah ke Museum Bentoel Malang

Jalan-jalan ke Museum Bentoel Malang, Yuk ke Museum Bentoel Malang



Karena gedung museum ini tidak terlalu luas, jadi kami hanya sekitar satu jam untuk bisa menyeleseikan ke semua perjalanan, dan kebetulan saat kami berkunjung ada pemotretan sepasang calon pengantin, akhirnya kami harus mengalah untuk tidak banyak mengambil photo, peace!


Akses ke museum kalau dari alun-alun bisa jalan kaki menuju Pasar Besar Malang.
Untuk yang menginap di hotel Alimar lebih dekat bisa  ke kanan atau ke kiri jalan, lokasinya tepat dibelakang gedung hotel hanya saja harus berputar terlebih dahulu untuk sampai di lokasi.

Jadi, kalau yang masih bingung main ke kota Malang, mau ke mana dulu, Museum Bentoel bisa jadi salah satu tujuan bermain loh.


Posting Komentar

12 Komentar

  1. Balasan
    1. Saya pun sama kalau nggak iseng jalan mungkin nggak bakal ketemu sama museum ini 😊

      Hapus
  2. Satu jam di museum untuk keliling2 dan mengulik isinya. Aku klo ke museum 10 menit sudah bosan kecuali museum macan dulu, karena ngantri saja butuh waktu 1 jam lebih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku mah beta keliling sambil baca, jadi paham sejarahnya.

      Hapus
  3. Jujur aku jarang maen ke museum, lebih suka pergi dan liat suasana alam gitu.

    Padahal dengan ke museum jadi bisa tau sejarah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sesekali lah kunjungi museum biar tahu sejarah bangsa sendiri

      Hapus
  4. ke musuem rokok gitu ya, bisa belajar ngelinting rokok g ini

    BalasHapus
  5. Belum pernah ke Malang, kalau ada kesempatan ke sana aku pingin mampir ke museum Bentoel ah!

    BalasHapus
  6. Aku juga suka museum gitu ka, salah satu museum yang paling aku suka Museum Fosil Sangiran Solo. Kakak harus coba deh berkunjung kesana, Nggak kalah asik dari museum sejarah lainnya walaupun tentang fosil-fosil.

    BalasHapus
  7. Udah lama Ndak maen ke museum. Pas liat sepeda onthel di museum yang ka Ratna kunjungin, jadi inget sama kenangan dulu main sepeda itu sama kakek, dibonceng keliling desa gitu.

    BalasHapus
  8. Saya ketika baca kata bentoel langsung ingat rokok dan klub sepak bola Indonesia yaitu Arema Malang hehe, karena perusahaan Bentoel pernah jadi sponsor dari Arema.

    BalasHapus
  9. Dede baru mau ke Malang, eh Mba Ida udah duluan, bagus juga dalamnya, Sabi nih jadi referensi Dede jalan-jalan

    BalasHapus

Jangan lupa komentarnya Kakak. Terima kasih sudah memberikan komentar baiknya.